Dashboard JKN Mudahkan Pemda Kabupaten Banggai Monitoring Data JKN-KIS
Luwuk, Jamkesnews - Untuk meningkatkan pemahman terhadap aplikasi Dashboard JKN, BPJS Kesehatan Cabang Luwuk memberikan sosialisasi kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai mengenai fungsi dari fitur – fitur yang ada di aplikasi Dashboard JKN. Kegiatan ini dilaskanakan pada Kamis (15/04) di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai dan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Luwuk serta jajarannya.
Arif Suguharto selaku Kepala BPJS Kesehatan Cabang Luwuk, mengatakan Dashboard JKN dikembangkan untuk memudahkan pemerintah daerah kabupaten Banggai dalam memonitoring data dan informasi terkait kepesertaan JKN-KIS yang ada di daerahnya.
“Dashboard JKN ini dirancang untuk memudahkan pemerintah daerah dalam memonitoring kepersertaan JKN dan pertimbangan untuk mengeluarkan kebijakan kesehatan di kabupaten Banggai. Dasboard JKN ini disediakan oleh BPJS Kesehatan sebagai bukti nyata bahwa kami ingin memberikan kontrisbusi melalui penyajian data ke pemerintah daerah,” kata Arif.
Beberapa fitur yang dapat diakses oleh pemerintah daerah yaitu, Monitoring Jumlah Peserta, Capaian UHC, utilisasi, diagnosa tertinggi di FKTP maupun FKRTL.
Arif juga menambahkan bahwa apliaksi ini masih belum sempurna sehingga membutuhkan masukan dari pemerintah daerah selaku pengguna dari aplikasi ini.
“Kami paham dasboard ini belum sempurna sehingga kami membutuhkan masukan, selain itu keakuratan data dalam dasboard sangat berngantung dengan kedisplinan petugas entry dalam mengentri datanya,” tambah Arif.
Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Kesehatan Anang S Otoluwa mengatakan, bahwa apliksi Dashboard JKN akan sangat memudahkan pemerintah daerah dalam mengakses dan memanfaatkan data kepesertaan JKN-KIS.
“Aplikasi ini akan kami manfaatkan sebaik mungkin untuk mengakses dan mengolah data JKN-KIS yang ada di kabupaten Banggai,” ujar Anang.
Anang juga mengungkapkan beberapa hal yang perlu dikembangkan di antaranya data bisa dibuat untuk setiap Puskesmas, kasus baru dan kasus lama dapat ditampilkan perbulan dan 10 penyakit tertinggi yang digambarkan berdasarkan kelompok umur. (as/pw)